Senin, 26 Desember 2011

Surat KeciL Untukmu Sayangku...

Surat KeciL Untukmu Sayangku...

Hari ini aku tuliskan sebuah untaian perasaanku diatas kertas putih bertuliskan tinta hitam, kutuliskan dari lubuk hatiku yang paling dalam...

Buat Sayangku...
Entah darimana aku harus bercerita, ,
Sesungguhnnya perasaanku saat ini hanya untukmu...
 Entah mengapa ini semua terjadi, aku merasakan perasaan ini dari awal aku berjumpa denganmu..
Perasaan ini terus menghantuiku sampai saat ini..
Perasaan yang tak akan pernah hilang dari dalam hatiku..
Sayang...         
Sungguh aku tak bisa menyangkal perasaanku sendiri, , ,
Aku ingin kamu tau, bahwa...
Aku mencintaimu, menyayangimu dari lubuk hatiku yang paling dalam..
Sayang...
Aku ingin, kamu memiliki perasaan yang sama dengan aku...
Aku ingin kamu  jadi milikku selamanya...
Aku ingin, kamu jadi penjaga hatiku, penerangku saat di aku dikegelapan, penghiburku disaat aku sedih, dan temanku disaaat aku bahagia...
Sayang...
Walau kita jauh,,,
Dibedakan ruang dan waktu...
Aku ingin kamu disana baik-baik saja, jangan nakal, jaga kesehatan, sesibuk apapun kamu jangan lupakan kewajibanmu sebagai insan musLim yang baik...
Aku ga mau kamu disana kamu sakit, kamu kenapa-kenapa...
Sayang...
Aku selalu percaya sama kamu...
Jangan pernah kamu menghianati perasaanku sayang...
Aku tetap setia menunggu kamu kembali, disini, dihatiku yang selalu menunggumu...
Aku Tetap Setia Menunggumu disini...
Aku tetap Mencintaimu...
-Your Love-

Senin, 05 Desember 2011

Karya Penulisan Karya iLmiah

Menulis adalah kegiatan yang memberdayakan diri sendiri dan orang lain. Karena ide, pemikiran, hal baru, sejarah, ataupun cerita dapat disampaikan kepada orang lain secara lebih luas melalui media tulisan.
 Kesempatan besar untuk menyebarkan ide dan pemikiran perlu didukung dengan kemampuan menuliskan dan menyampaikan dalam bentuk tulisan secara baik. Itu artinya ide yang tertulis diharap dapat ditangkap, dan dimengerti oleh audiens yang dikehendaki atau dituju. Ide dan pemikiran yang dicurahkan dalam tulisan perlu ditetapkan tujuannya, baik tujuan menulis, dan kepada siapa tulisan ini ditujukan. Dengan demikian, penggunaan bahasa, istilah, dan ide yang akan disampaikan sesuai.
Mahasiswa selayaknya terlatih untuk menulis sejak sekolah dasar dan menengah. Bekal itu berguna di bangku kuliah ketika mereka dituntut melakukan analisis, dan berpikir kritis. Hasil pengamatan dan analisis kemudian dituangkan dalam tulisan yang bersifat ilmiah. Memang ada jenis tulisan yang tidak ilmiah, tetapi dalam kerangka akademik, mahasiswa diberdayakan untuk menulis karya tulis ilmiah.
PENGERTIAN KARYA ILMIAH
Karya Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Dari pengertian tersebut secara awal kita dapat mengenal salah satu ciri khas karya ilmiah adalah lewat bentuknya yakni tertulis, baik di buku, jurnal, majalah, surat kabar, maupun yang tersebar di internet, di samping ciri lain yang mesti dipenuhi dalam sebuah karya ilmiah.
MACAM KARYA TULIS ILMIAH
Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
MAKALAH
Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil penelitian atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa.
SKRIPSI
Skripsi, adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian pustaka dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana.
TESIS
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis.
DISERTASI
Disertasi, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah.
ARTIKEL
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya (KBBI 2002: 66).  Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas (Tartono 2005: 84).
Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita atau “karkhas” (Pranata 2002: 120).
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.
ESAI
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
OPINI
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian.
FIKSI
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.
Di Perguruan Tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skrispsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari.
TUJUAN DAN KEGUNAAN
Pada hakikatnya penulisan karya ilmiah pada mahasiswa bertujuan:
1.    Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
2.    Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
3.    Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara STAIN dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
4.    Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
5.    Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
KESALAHAN YANG SERING TERJADI
Sebetulnya mahasiswa terlebih para sarjana memiliki modal kemampuan menulis. Hanya saja kemampuan tersebut haruslah senantiasa diasah agar tidak tumpul. Seorang mahasiswa serta sarjana yang memiliki kemampuan menulis akan lebih sukses daripada yang tidak memiliki kemampuan tersebut.
Beberapa bentuk kesalahan yang sering dijumpai dalam tulisan antara lain:
1.    Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya.
2.    Salah dalam menyusun struktur pelaporan.
3.    Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat).
4.    Salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan, penggunaan Bahasa Indonesia (akan dibahas secara khusus) yang belum baik dan benar.
5.    Tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya sendiri).
6.    Tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).
7.    Isi yang terlalu singkat karena dibuat dengan menggunakan point-form seperti materi presentasi.
8.    Isi justru terlalu panjang dengan pengantar introduction yang berlebihan.

Harapan Semu ku

sakit.
rasa yang tak pernah diharapkan oleh semua orang. sakit fisik ataupun sakit karena tekanan bathin.
bahagia.
rasa yang selalu diharpkan oleh semua orang.

aku pun juga begitu. ingin bahagia. bahagiaku tak cukup hanya sekedar bersyukur karena telah memiliki orang tua yang selalu ada disampingku.namun bahagiaku inginkan dari seorang yang menjadi pilihan hatiku. seorang yang ada dihatiku dan memberiku cinta.

kumengenalmu sangat singkat, dan kurasakan kebahagiaan itu saat bersamamu.
semua rasa cinta dan sayang aku berikan hanya untuk kamu. meskipun kesakitan sering kamu taburkan dihatiku.

semakin hari, semakin ku tak mengenalmu.
ku merasa semakin jauh dengan orang yang kucinta.
Aku masih bersabar menunggumu tuk kembali dihatiku. ku inginkan kamu yang sebenarnya kembali.
meskipun selalu dan selalu sakit dan tangisan air mata ini setiap hari dan setiap saat membasahi pipiku.
namun karena cinta, aku masih terima akan rasa sakit itu.

aku masih bertahan demi kamu yang kucinta.
bukan ku mau mengemis cinta, tapi aku hanya ingin buktikan betapa besarnya rasa cintaku untukmu
buktikan seberapa besar pengorbananku untuk tetap memilih bersamamu.
buktikan betapa seringnya hatiku terkoyak karena kamu.

bukan karena inginku membalas dendam rasa sakit yang selalu kau berikan padaku,
sikap kasar yang selalu engkau torehkan dihatiku,
ucapan menyakitkan yang sering kali kau lontarkan ditelingaku.
mungkin kau menganggapku bodoh dan lemah sebagai wanita,
tapi aku diam bukan karena aku lemah,

tapi saat itu aku aku berdoa -ku inginkan dia kembali ke sifat yang sebenarnya tuhan-
saat itupun hatiku menangis karenamu,
saat itupun hatiku terasa teriris dengan perubahan sifatmu,
mungkin kumemang tak berharga dimatamu,
tapi apakah kau sadar, cintaku terlalu berharga tuk kau buang begitu saja?

mungkin ini cobaan yang tuhan berikan kepadaku,
karena telah melanggar perintah-Nya -patuhilah orang tuamu sebelum engkau mematuhi orang lain-
ya tuhan maafkan aku telah membohongi kedua orang tuaku,
maafkan aku yang sering kali membuat hati ortuku menangis dengan segala keangkuhanku selama ini,
maafkan aku tuhan telah menjadikan mereka sebagai tempat pelampiasan saatku sedang bersakit hati,

-------

sekarang seluruh hidupku dan tanggung jawabku ada di tanganmu,
apa masih ingat dan sadarkah akan hal itu?
apa perlu aku mengungkapkan kembali semua itu supaya mata dan telingamu teringat?
apa perlu aku berteriak di telingamu supaya kau sadar?

sepertinya terlalu berlebihan kalau aku harus melakukannya seperti itu,
cukup kamu sadar dari hati dan kalbumu,
semua rasa sakit dan penyiksaan yang selama ini kamu berikan padaku.
ku hanya ingin engkau berubah seperti dulu,
ku mengenalmu baik,
ku mengenalmu sopan,
dan ku mengenalmu dengan penuh perhatian dan kebahagiaan,

sungguh aku sangat menyayangimu,
sampai ku tak bisa membuka hatiku untuk yang lain,
semua itu karena aku hanya mencintaimu,
ku hanya ingin engkaulah yang menjadi kekasih hatiku buat selamany,
bukan karena memaksa, tapi karena hati yang sudah tak bisa menolak akan kehadiran mu sejak pertama kali.


ku tunggu kau kembali dihatiku dengan dirimu dan cintamu yang suci

SAAT KAU PERGI

Cerita ini dimulai saat aku dan Reno bertemu dalam sebuah acara seminar di salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di malang. Diandra adalah namaku, seorang aktivis mahasiswa dari perguruan tinggi swasta di malang. Aku bertemu Reno dengan ketidak sengajaan, aku peserta seminar sedangkan ia adalah panitia seminar itu. Tak lama setelah aku masuk dalam ruang seminar itu, Reno pun duduk disampingku. “Hai...” , ujar Reno padaku. “Jua..”, sahut aku. Tak lam berselang itu kami pun becengkerama dengan akrab walau kami baru kenal hari ini.
          Selang beberapa hari aku dan Reno bertemu lagi dalam suatu acara yaitu pensi kampus. “Hai..” ujar Reno saat bertemu denganku, “hai juga... wah kita bertmu lagi”, sahut aku dengan akrabnya. Akhirya aku dan Reno nonton pensi itu berdua dngan asyiknya. Setelah acara pensi tersebut usai, Reno menawarkan diri untuk mengantarku pulang, dengan jawaban yang malu-malu aku pun mengiyakan tawaran si Reno.  Sesampainya akku di d depan rumah.
“Terima kasih ya aku uda diantar sampai rumah..” ujar ku pada Reno
“iya sama-sama, jangan sungkan-sungkan kalau bertemu sama aku...” ujar Reno padaku
Hanya senyum manis yang aku lontarkan saat itu. Berhubung hari juga sudah larut, Reno pun pamit unuk segera bergegas pulang.
Keesokan harinya Reno mengajakku untuk jalan-jalan, kebetulan waktu itu adalah sabtu malam minggu.
“Hi diandra, gimana jadi kan nanti malam ?”, ujar Reno saat menelponku
“iya, jadi jemput aku di depan rumah ya....”, jawabku waktu itu.
Malam itu pun tiba, tepat pukul 7 malam ia sudah sampai di depan rumahku. Suara bel motornya memanggilku, segeralah aku keluar untuk menemuinya. Sesampainya aku di depan, sungguh senangnya hatiku saat itu, dia menatapku dengan penuh rasa. Kemudian aku pun berangkat sama Reno dan menuju suatu taman malam yang indah. Sesampainya disana
“diandra kamu suka?” ujar Reno padaku
“iya aku suka Ren....” sahut aku
“disini, di tempat ini aku biasa menghabiskan waktu, saat sedih maupun jika ada masalah aku biasa disini, karna disini aku bisa merasa nyaman, tenang, tanpa gangguan apapun...” ujar Reno
“kamu biasa disini ?.. tiap malam begini ?” tanyaku
“iya diandra, disini tempatku berbagi suka, duka dan gembira, coba aja kamu ungkapin keluh kesahmu disini, pasti kamu merasa tenang disini...” sahut Reno
“apakah kamu selalu sendiri di tmpat seindah ini Ren..” tanyaku pada Reno
“iya, sama siapa lagi?? Baru ditemani sama kamu aku di tempat ini..” ujar Reno padaku.
“lalu, sejak kapan kamu menemukan tempat seindah ini Ren.. ?” tanyaku
“Semenjak aku sering mempunyai masalah di rumah, aku selalu lari dan bersembunyi disini, makasi ya ndra, uda nemenin aku disini...”
“Iya Ren, sama-sama.. makasi juga uda ngasih tau aku tempat indah ini padaku” sahut ku pada Reno.
          Tak terasa waktu pun uda larut malam, aku dan Reno pun bergegas kembali pulang. Sesampainya aku dirumah, masih terfikirkan di benakku akan kata-kata Reno tadi. Ada apakah yang terjadi pada Reno, sepertinya dia sedang dilanda masalah besar, sampai-sampai ia lari dari masalah itu. Pertanyaan-pertanyaan itu selalu muncul sampai aku terlelap tidur.
          Keesokan harinya. . .. . . . .
Pagi ini tak kusangka Reno udah muncul di depan rumahku. Dengan hati berdegup kencang, tak seperti biasanya, aku kelihatan lebih bahagia.
“Apakah aku mulai jatuh cinta ???” tanyaku dalam hati.
Walau aku dan Reno berbeda kampus dia menyempatkan diri untuk menjemputku tanpa aku menginginkannya.
“Pagi,, maaf ya aku jemput kamu ga bilang dulu..” Ucap Reno sambil tersenyum.
“Iya ren, tak apa.. aku makasih banget ya...” ucapku dengan nada gembira
Walau kita berbeda kampus, tapi rasanya dekat banget sama Reno, tiap dia istirahat ataupun waktu senggang, dia selalu sms in aku, aku selalu gembira saat Reno sms aku, padahal Reno belum mengungkapkan perasaan itu padaku, aku juga berharap dia akan jadi milikku J
Tak kusangka, hari yang aku nanti pun tiba, Reno mengungkapkan perasaanya paddaku, padahal aku dan Reno baru saling mengenal dua mingguan saja. Entah apa yang kurasakan saat itu, aku tak bisa mengatakan apa-apa pada saat itu. Bingung, dan seneng perasaanku saat itu.
“Kamu ga salah bilang seperti itu sama aku?” ujar ku pada Reno
“Engga ndra, aku bener-bener suka sama kamu. Baru kali ini aku ngrasain beda sama kamu, kamu bisa care, bisa terbuka sama aku.”  sahut Reno padaku.
“Aku ga tau mau bilang apa sama kamu, aku masih bingung sama perasaanku sendiri gimana sama kamu, aku belum bisa ngasih jawaban ke kamu untuk sekarang ini.” Ujar ku pada Reno.
“Iya ndra gak pa kok, aku juga tau, ini kayaknya terlalu singkat buat kamu. Aku ga mau membuang waktu dan kesempatan yang ada sebelum semua terlambat dan berakhir.” Ucap Reno.
“Sebelum semua terlambat ?? maksud kamu apa Ren ?” Tanyaku pada Reno.
“Ya sebelum aku kehilangan semuanya.” Sahut Reno padaku.
Semua membuat aku bingung, entah apa yang dimaksud Reno pada saat itu. Aku terus saja bergumam dalam hati, apa yang dimaksud Reno pada saat itu.
Keesokan harinya.....
Ku ambil Hpeku dan menelpon Reno,
“Hi Ren, lagi sibuk gak hari ini?” Ujar aku
“Iya ndra, enggak kok, enggak sibuk, ada apa ya ? tumben kamu nelpon aku ? ada apa ni ?”. Sahut Reno
“Iya ni Ren, aku ingin nanti sore ketemu ya? Ada sesuatu yang aku ingin omongin sama kamu.” Jawabku
“Iya, ya ndra, omongin aja disini, “ Sahut Reno
“Ndak bisa disini Ren, soalnya banyak hal yang aku ingin omongin sama kamu”.
Disisi lain, Reno sedang chek-up di salah satu Rumah Sakit di Malang. Disitu Reno bingung mau bertemu sama Diandra.
“Iya sudah mau ketemu dimana ndra ?” Ucap Reno
“Kita bertemu di tempat kemarin ya ? tempat kesukaan kamu”
“Iya jam 7 malam aja yah ndra?” Sahut Reno
“iya, makasi ya Ren....”
“sama-sama ndra..”
Tak lama setelah Reno mengakhiri telponya, ia bergegas menuju Rumah Sakit untuk menjalani Chek-up.
Sesampainya ia di Rumah Sakit, ia langsung menjalani medical chek-upnya. Tak berselang lama hasil check –upna pun keluar, ternyata hasilnya tak sebaik apa yang diharapkan. Penyakit yang diderita Reno kanker otak sudah stadium akhir,  ia hanya bisa menunggu waktu atas penyakit yang dideritanya.
Malam harinya.....
“Hai Ren....” sapa ku pada Reno
“Hai juga,,, maaf kamu uda nunggu lama.”

BERSAMBUNG PART 2
siLahkan nunggu part 2 yah :)

Selasa, 25 Oktober 2011

Filsafat Pendidikan

Merupakan terapan dari filsafat umum, maka selama membahas filsafat pendidikan akan berangkat dari filsafat.
Filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai.
Dalam filsafat terdapat berbagai mazhab/aliran-aliran, seperti materialisme, idealisme, realisme, pragmatisme, dan lain-lain. Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat, sedangkan filsafat beraneka ragam alirannya, maka dalam filsafat pendidikan pun kita akan temukan berbagai aliran, sekurang-kurnagnya sebanyak aliran filsafat itu sendiri.
Brubacher (1950) mengelompokkan filsafat pendidikan pada dua kelompok besar, yaitu
a. Filsafat pendidikan “progresif”
Didukung oleh filsafat pragmatisme dari John Dewey, dan romantik naturalisme dari Roousseau
b. Filsafat pendidikan “ Konservatif”.
Didasari oleh filsafat idealisme, realisme humanisme (humanisme rasional), dan supernaturalisme atau realisme religius.

Filsafat-filsafat tersebut melahirkan filsafat pendidikan esensialisme, perenialisme,dan sebagainya.

Berikut aliran-aliran dalam filsafat pendidikan:
1. Filsafat Pendidikan Idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melaui panca indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik, buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah: Plato, Elea dan Hegel, Emanuael Kant, David Hume, Al Ghazali

2. Filsafat Pendidikan Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitis. Realisme berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan dunia ruhani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dan mengetahui di satu pihak dan di pihak lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan manusia. Beberapa tokoh yang beraliran realisme: Aristoteles, Johan Amos Comenius, Wiliam Mc Gucken, Francis Bacon, John Locke, Galileo, David Hume, John Stuart Mill.

3. Filsafat Pendidikan Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan rohani, spiritual atau supernatural. Beberapa tokoh yang beraliran materialisme: Demokritos, Ludwig Feurbach

4. Filsafat Pendidikan Pragmatisme dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami. Beberapa tokoh yang menganut filsafat ini adalah: Charles sandre Peirce, wiliam James, John Dewey, Heracleitos.

5. Filsafat Pendidikan Eksistensialisme memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum, eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas. Beberapa tokoh dalam aliran ini: Jean Paul Satre, Soren Kierkegaard, Martin Buber, Martin Heidegger, Karl Jasper, Gabril Marcel, Paul Tillich

6. Filsafat Pendidikan Progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini : George Axtelle, william O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B.Thomas, Frederick C. Neff

7. Filsafat Pendidikan esensialisme Esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral di antara kaum muda. Beberapa tokoh dalam aliran ini: william C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell.

8. Filsafat Pendidikan Perenialisme Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji. Beberapa tokoh pendukung gagasan ini adalah: Robert Maynard Hutchins dan ortimer Adler.

9. Filsafat Pendidikan rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme. Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang. Rekonstruksionisme dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan adil. Beberapa tokoh dalam aliran ini:Caroline Pratt, George Count, Harold Rugg.

Fenomena ”Hidup Lebih Maju”
Setiap orang, pasti menginginkan hidup bahagia. Salah satu diantaranya yakni hidup lebih baik dari sebelumnya atau bisa disebut hidup lebih maju. Hidup maju tersebut didukung atau dapat diwujudkan melalui pendidikan. Dikaitkan dengan penjelasaan diatas, menurut pendapat saya filsafat pendidikan yang sesuai atau mengarah pada terwujudnya kehidupan yang maju yakni filsafat yang konservatif yang didukung oleh sebuah idealisme, rasionalisme(kenyataan). Itu dikarenakan filsafat pendidikan mengarah pada hasil pemikiran manusia mengenai realitas, pengetahuan, dan nilai seperti yang telah disebutkan diatas.
Jadi, aliran filsafat yang pas dan sesuai dengan pendidikan yang mengarah pada kehidupan yang maju menurut pikiran saya yakni filsafat pendidikan progresivisme (berfokus pada siswanya). Tapi akan lebih baik lagi bila semua filsafat diatas bisa saling melengkapi.

SABDA ALAM

Kicau burung bernyanyi
Tanda buana membuka hari
Dan embun pun memudar
Menyongsong fajar

Sejenak ku terlena
Akan kehidupan yang fana
Nikmat alam semesta
Nusa indah nirmala

Serasa pagi tersenyum mesra
Tertiup bayu membangkit sukma
Adakah esok kan tersenyum jua
Memberi hangatnya sejuta rasa

Sabda alam, menghanyutkan suasanaku
Kadangkala kebosanan mencekam jiwa
Sabda alam, berbuah kodrat tak tertahan
Rasa cinta, rasa nista berpadu satu

Minggu, 02 Oktober 2011

Oh My Lady

Sinopsis Oh My Lady Episode 16 - Teman-teman pasti sudah nonton Drama Oh My Lady yang sudah tayang di Indosiar semenjak 14 September 2011 yang lalu. Nah... pada tulisan ini aku ingin menulis tentang Sinopsis Oh My Lady Episode 16 atau Sinopsis Oh My Lady Episode terakhir. Adapun alasan untuk menuliskan topik ini adalah biar kamu tidak lagi penasaran tentang bagaimana kisah akhir drama ini.

Sinopsis Oh My Lady Episode 16Gambar Cover Drama Oh My Lady
Adapun cerita yang bergulir dalam Sinopsis Oh My Lady episode 16 diawali dengan Min Woo yang diundang untuk mengikuti perayaan bersama staff The Show Company.

Pada bagian terakhir sinopsis Oh My Lady episode 16 digambarkan bagaimana Min Woo kemudian berterima kasih karena Kae Hwa sudah menjaga dirinya dan Ye Eun selama ini. Dia berjanji kalau mulai sekarang dia akan menjaganya.

Bagi teman-teman yang ingin membaca secara lengkap sinopsis Oh My Lady Episode 16 ini, maka secara lengkapnya kamu dapat mengunjungi link berikut disini. Semoga terhibur ^_^

Min Woo meminta Kae Hwa untuk menjadi ibu Ye Eun. Dia menjelaskan kalau dia telah menunggu untuk mengatakan ini hingga acara musikal berakhir. Tidak ada siapapun yang dapat menjadi ibu yang baik bagi Ye Eun selain Kae Hwa. Min Woo berkata, “Aku memerlukanmu. Ayo kita menikah!” Kae Hwa membatu tapi Min Woo menambahkan lagi, “Aku tidak berkata bohong. Aku sudah serius memikirkan hal ini selama beberapa waktu. Pikirkan lagi, lalu berikan aku jawaban. Aku bisa menunggu selama yang kau perlu!”

Min Woo diundang untuk mengikuti acara perayaan bersama staf The Show Company. Jae Hee berkata jika Min Woo sudah seperti keluarga bagi staf The Show Company soalnya sudah mau berkumpul bareng mereka. Min Woo tersenyum dan menatap Kae Hwa sambil bilang, “Aku rasa juga begitu. Rasanya seperti sebuah keluarga!” Min Woo hari itu sangat peduli pada Kae Hwa misalnya saja dia mengambilkan serbet untuknya dsb. Shi Joon jadi sangat terhibur sementara Kae Hwa terlihat jengkel.
Bahkan ketika Kae Hwa diminta minum, Min Woo rela menggantikannya.

Sikap Min Woo membuat Jae Hee menggoda jangan-jangan skandal mereka selama ini memang benar. Kae Hwa berteriak, “Tidak!” sementara Min Woo menjawab, “Ya!” Kae Hwa bangkit untuk pergi lebih awal karena anak-anak dan Min Woo juga buru-buru permisi lalu menemani Kae Hwa keluar. Kae Hwa sangat sebal pada sikap berlebihan Min Woo dan berkata dia akan memberikan jawabannya sekarang, “Aku tidak akan menikah lagi!” Min Woo memintanya untuk berpikir lagi tapi Kae Hwa menjawab jika dia sudah banyak berpikir untuk mendapatkan jawaban ini.

Dengan nada yang sedikit marah, Min Woo berkata kalau terlalu pengecut bila Kae Hwa tidak mau menikah karena pernikahannya yang pertama gagal. Mungkin saja yang pertama gagal tapi yang kedua dia mungkin bertemu dengan pria baik. Kae Hwa bilang bahwa dia tidak ingin berharap seperti itu. Di samping itu, dia punya Min Ji. Min Woo membantah kalau seorang putri bukanlah seorang suami. Bagaimana kalau nanti Min Ji menikah? Apa Kae Hwa tahan hidup sendiri? Kae Hwa terdiam.
Min Woo: Apa kau sebegitu takutnya?
Kae Hwa: Ya, aku takut. Apa kau tahu apa itu pernikahan?
Min Woo: ‘Apa yang kau tahu jika tak punya pengalaman hidup?’ Itu kan yang ingin kau katakan padaku?
Kae Hwa: Kau belum pernah terluka sebelumnya jadi kau tidak tahu. Kau tidak tahu betapa sakitnya berjanji akan mencintai seumur hidup tapi kemudian mendapati semuanya hancur. Jadi tolong jangan berbicara tentang pernikahan lagi denganku. Aku minta maaf sudah berkata seperti ini.
Keesokan harinya, Min Woo mencegat Byung Hak saat dia akan meninggalkan rumahnya. Min Woo langsung ke pokok permasalahannya. Apa yang Byung Hak lakukan hingga Kae Hwa mau menikah dengannya? Byung Hak berkata kalau ini bukan urusannya tapi Min Woo berkata, “Tentu saja ini masalahmu. Ini yang menjadi halangan bagi Kae Hwa untuk menikah dengaku!” Byung Hak terlihat bingung, “Kenapa?” Min Woo bertanya lagi tapi Byung Hak hanya menjawab jika Kae Hwa itu wanita yang rumit dan membosankan. Min Woo menyipitkan mata dan berkata, “Kau berselingkuh, ya?!”

Byung Hak membela diri dengan berkata kalau Kae Hwa tidak tahu bagaimana cara membuat dirinya terlihat cantik. Rasanya seperti hidup dengan pembantu saja! Bahkan Byung Hak bilang jika dia tidak pernah membelikan Kae Hwa bunga. Bukannya karena lupa tapi dia tidak pernah terinspirasi untuk melakukan itu.
Min Woo bertanya apakah Byung Hak pernah meminta maaf pada Kae Hwa. Byung Hak tertawa dan berkata kalau hal itu sangat memalukan. Min Woo berkata dengan tajam, “Minta maaf padanya. Minta maaf secara resmi!” Byung Hak merasa kalau ini adalah permintaan yang aneh. Min Woo berkata lagi, “Aku meminta sebagai pria yang mencintai Kae Hwa!”

Sekarang Min Woo mulai beraksi untuk memenangkan hati Kae Hwa. Misalnya saja, dia menunggu di depan apartemen untuk mengantar anak-anak ke sekolah. Dia kaget waktu mendengar Kae Hwa belum sarapan. Setelah anak-anak sampai di sekolah, Min Woo mengajak Kae Hwa makan di resto mahal. Dia bahkan melayani Kae Hwa. Ajumma sangat khawatir melihat harga makanan yang mahal. Dia memperingatkan Min Woo untuk berhemat. Min Woo menanggapi dengan santai dan bilang jika dia masih punya simpanan di bank. Dia juga pasti bakal dapat job lagi!

Di tempat kerja, Kae Hwa mendapat kiriman bunga dari Min Woo. Pegawai yang lain hanya tersenyum sementara Kae Hwa mengatakan, “Bisa saja kan, ini ucapan terima kasih!” Mereka sama sekali tidak percaya. Min Woo mengirimi Kae Hwa sms. Tapi dia malah membalas kalau dia akan membuang bunga itu. Tapi sungguh deh, bunga kiriman Min Woo memang membuat Kae Hwa tersenyum. Berikutnya, target Min Woo adalah Bok Nim. Dia membawakan wanita itu kue sebagai ucapan terima kasih karena sudah menjaga Ye Eun. Min Woo kemudian meminta nasehat sebab Bok Nim adalah teman Kae Hwa. Min Woo bilang, “Aku ingin menikahi Yoon Kae Hwa!” Bok Nim syok dan menjatuhkan kopinya.

Bok Nim langsung menemui Kae Hwa bertanya kapan pernikahannya akan digelar. Dia tidak menghiraukan gumaman Kae Hwa kalau Min Woo masih kecil. Bagaimana mungkin dia bisa menikah dengannya. Lagi pula, Min Woo memintanya untuk menjadi ibu Ye Eun. Bukan istrinya! Bok Nim mengerti keluhan Kae Hwa dan tersenyum, “Kau benar-benar menyukai Min Woo!” Karena itulah Kae Hwa kecewa pada permintaan Min Woo. Bok Nim mencoba melunakkan Kae Hwa. Jika mereka saling menyukai, apa lagi masalahnya? Di mata Bok Nim, Min Woo bersikap serius.
Min Woo mengajak Kae Hwa dan anak-anak makan di sebuah restoran bagus. Kae Hwa sedikit khawatir pergi ke tempat seperti itu sebab mereka bakal ditonton. Min Ji senang karena sekali-sekali mereka makan di luar. Min Woo sama sekali tidak khawatir. Dia menepuk kepala Ye Eun dan berkata, “Aku akan membesarkannya dengan bangga karena dia adalah putriku!” Ini adalah cara cerdas untuk membuat Kae Hwa terkesan. Kae Hwa memandang Min Woo dengan linglung.

Ketika Kae Hwa pergi ke kamar mandi bersama Ye Eun, Min Woo mengobrol dengan Min Ji. Dia bertanya apa Min Ji suka punya adik seperti Ye Eun. Min Ji sangat cerdas dan langsung bertanya, “Apa kau akan menikahi ibuku?” Perkataan ini membuat Min Woo terkejut dan berkata kalau itu memang keinginannya. Tapi, Min Woo masih harus mendengar pendapat Min Ji dulu. Min Ji bertanya, “Jika kau menikahi ibuku dan seorang wanita cantik muncul, apa kau akan menceraikan ibuku?” Min Woo menganga dan Min Ji menjelaskan kalau setiap hari Min Woo bekerja dengan aktris yang cantik-cantik. “Jika kau mengkhianati ibuku, itu akan membuatnya sangat sedih!” Min Woo berkata dengan tenang, “Hal itu tidak akan pernah terjadi. Aku berjanji padamu!”
Acara musikal terus berlanjut. Setelah menyelesaikan salah satu pertunjukkannya, Min Woo menelpon Kae Hwa yang kerja lembur – atau pura-pura kerja lembur. Min Woo menawarkan diri untuk menjemputnya tapi Kae Hwa menolak. Han melihat Min Woo bergumam pada diri sendiri setelah telpon itu lalu mendekatinya dan berkata kalau Min Woo pasti terjebak cinta tak berbalas. Min Woo jadi curiga tapi Han punya pandangan untuk Min Woo mengahadapi situasi ini. Min Woo penasaran dan akhirnya setuju untuk pergi minum bareng Han.

Kae Hwa bekerja hingga malam. Melihat dia masih di kantor, Shi Joon menawarinya tumpangan dan mereka berhenti sejenak untuk mengobrol. Kae Hwa berharap agar Shi Joon dan Jung Ah bisa mencoba lagi. Meski Shi Joon tidak merespon, tapi dia tidak melawan perkataan Kae Hwa. Dia malah memikirkannya lagi.

Shi Joon kemudian mengalihkan topik ke Min Woo. Kae Hwa tidak bisa berpura-pura dihadapan Shi Joon karena dia tahu banyak tapi sebelumnya dia bertanya seberapa banyak Shi Joon tahu. Dia menjawab, “Yang satu memberikan bunga tapi yang lain sepertinya belum siap menerimanya!” Kae Hwa mengaku kalau Min Woo kelihatan serius tentang sebuah hubungan tapi dia tidak yakin. Kae Hwa tidak yakin apa dia bisa menjadi ‘seorang wanita’ untuk Min Woo. Shi Joon berkata kalau dia pasti bisa. Dia juga mengaku kalau dulu dia juga sempat menyukai Kae hwa. Kae Hwa kaget tapi Shi Joon menjamin kalau semuanya sudah normal lagi.
Karena minumannya, Min Woo jadi bicara ngawur. Dia bicara dengan bebasnya. Kenapa Kae Hwa menolak lamarannya? Han mengambil laptopnya dan mulai mengetik. Dia bertanya kenapa Kae Hwa menolaknya dan sejak kapan dia menyukai Kae Hwa. Min Woo menjawab, “Sejak kami mencari Ye Eun. Tidak – sejak dia harus tinggal di sauna karena aku. Tidak – sejak dia bertengkar dengan Yoon Seok. Atau sudah sejak awal?”

Han berkata kalau Min Woo pasti sangat menyukai Kae Hwa. Min Woo mengiyakan, “Aku sangat menyukainya. Dia berbeda dari wanita yang aku kencai dulu. Dia cantik.” Setelah itu, Min Woo tertidur. Han mulai menulis tentang kisah cinta Min Woo. Dia menggunakan kata-kata seperti “terlahir kembali sebagai aktor yang sesungguhnya.” Artikel ini mendapat sambutan hangat dikalangan pers. Min Woo digambarkan sebagai aktor yang lebih down to earth dan dia dianggap sudah membuang imej-nya dulu sangat jelek sebagai aktor yang tak bermutu.
Yoon Seok tidak senang tapi pendapat orang lain tentang Min Woo mulai berubah. Bahkan, Eom terkesan pada Min Woo. Dia bahkan memuji diri sendiri karena sudah menemukan Min Woo sejak dulu. Byung Hak marah sebab dia tidak menolong. Tapi, Eom berkata kalau dia akan mendapatkan Min Woo untuk proyeknya yang selanjutnya. Shi Joon juga menawari Min Woo proyek baru dari produser asal Jepang. Min Woo sangat senang tapi saat dia melihat dia harus tinggal setahun di Jepang dia menolak. Shi Joon berkata kalau ini adalah kesempatan emas tapi Min Woo menjawab jika ada seseorang yang harus dia jaga di Korea.
Jae Hee menyerahkan sebuah dokumen pada Kae Hwa untuk diberikan pada Min Woo. Itu adalah kontrak sebuah iklan. Para pengiklan terkesan dengan imej Min Woo sebagai single father yang berdedikasi. Kae Hwa membawa dokumen itu ke tempat pemotretan Min Woo. Dia sedang iatirahat. Make up artis berkata kalau ‘scandal partner’ Min Woo (Kae Hwa) sangat di bawah standar. Dia menawarkan akan mengenalkan Min Woo pada model muda yang lebih cantik. Min Woo berkata, “Aku suka wanita seksi.”

Kae Hwa merinding mendengar hal ini. Dia tidak jadi mendekat dan malah pergi. Dia menemui Yu Ra yang mengucapka selamat atas hubungan Kae Hwa dan Min Woo. Yu Ra berkata jika dia tidak akan ikut campur dan sudah memutuskan kalau dia akan pergi. Kae Hwa menyerahkan dokumen itu pada Yu Ra agar disampaikan ke Min Woo sebab dia sibuk dan harus segera pergi. Yu Ra menyanggupinya dan langsung menemui Min Woo. Setelah mendengar alasan kepergian Kae Hwa, Min Woo langsung menelpon tapi Kae Hwa tidak menjawab telponnya. Dia kemudian
pergi ke teater dan diberitahu bila Kae Hwa masih di kantor.

Shi Joon menemukan Kae Hwa di atap dimana dia menolak telpon dari Min Woo. Shi Joon menawari bir sementara itu, Kae Hwa menawari untuk menceritakan cerita lucu pada Shi Joon. Min Woo telah melamarnya. Rasanya menyenangkan akan menjadi istri lagi tapi hari ini perasaan itu hancur. Shi Joon bilang kalau Min Woo adalah aktor dari awal. Kae Hwa menjawab kalau pada awalnya dia tidak ada hubungan apa-apa dengan Kae Hwa. Jadi tidak masalah. Dan semakin lama mereka bersama, segalanya mulai berubah. Shi Joon berkata kalau Min Woo sangat mencintai Kae Hwa. Dia bahkan rela menolak kesempatan main drama di Jepang. “Dia sudah banyak berubah. Apakah kau tidak menyadarinya?”
Min Woo tiba di kantor yang ternyata kosong. Dia lalu ke atap dimana dia melihat Kae Hwa sedang menghapus air matanya. Cukup sudah! Min Woo kesal dan menarik tangan Kae Hwa dan menariknya turun. Min Woo merasa terluka sebab Kae Hwa mengabaikan telponnya dan menghindarinya. Dan sekarang dia menangis dihadapan Shi Joon. Padahal Kae Hwa tahu kalau dia menunggunya. Min Woo menegeraskan suaranya. Kae Hwa berkata jika dia sudah memberikan jawabannya. Tapi, Min Woo mengabaikannya.

Min Woo membantah jika dia mempermasalahkan hal seperti usia dan status, dia tidak akan menyukai Kae Hwa dari awal. Kae Hwa membalikkan perkataan Min Woo dengan berucap jika hal ini membuktikan kalau Min Woo masih muda dan sebaiknya berhenti sebelum semakin jauh. Dan dia harus pergi ke Jepang. Min Woo tertarik mendengar ini, “Jadi karena ini?” Dia lalu menjelaskan kalau dia tidak mengatakan 
tentang tawaran ke Jepang itu karena dia memang tidak ingin pergi.
Kae Hwa kemudian mempermasalahkan cara Min Woo yang menariknya dengan kasar. Dia berkata bahwa dia malu Min Woo bersikap seperti itu. Dia pun marah dan mulai memperdebatkan kesalahpahaman itu. Min Woo berkata, “Jadi kau berkata kau tidak bisa menikahiku? Apa kau berkata aku tidak akan mampu sebab aku belum dewasa dan muda?” Kae Hwa menjawab ya dan dia tidak bisa menikahi pria yang bereaksi dalam cara yang tidak terprediksi seperti itu. Hal itu membuatnya tidak nyaman. Kae Hwa lalu pergi. Sementara itu, Min Woo meneriakkan namanya dengan putus asa.
Malam itu Byung Hak menelpon Kae Hwa. Dia menemukan mantan suaminya sedang mabuk. Dan yang paling mengejutkan, Byung Hak berkata, “Aku minta maaf!” Dia mengaku jika dia memang tidak pernah minta maaf dengan pantas jadi dia melakukannya sekarang. Kae Hwa tidak bersalah dan mereka bercerai karena salahnya. Tapi dia malu untuk minta maaf dan tidak mampu melakukannya. “Tapi, setelah mendengarkan Sung Min Woo, harus minta maaf. Jadi aku datang kesini!”

Min Woo tiba di rumah dengan perasaan kacau. Dia lalu melihat draft drama yang akan dia bintangi dan dapat sebuah ide. Dia membuat proposal untuk Kae Hwa. Judulnya: Proposal Untuk Hidup Dengan Yoon Kae Hwa. Dia mulai mengetik. Keesokan paginya, Min Woo muncul di apartemen Kae Hwa dan menyerahkan amplop padanya. Dia meminta Kae Hwa memberikan pendapatnya setelah membaca proposal itu. Kae Hwa membacanya. Disana tertulis hal kayak, ‘Kae Hwa punya suara keras’, ‘bisa membuat ddukbokki dan kimbap yang enak’, Kae Hwa lebih menyukai Kim Myung Min ketimbang Sung Min Woo’, dan  ada catatan tambahan: ‘Dia telah menjadi ibu Ye Eun’ dan ‘Dia adalah wanita dalam hatiku’.
Di bawah rencana masa depan, Min Woo menulis kalau dia akan menikah dalam waktu satu bulan, liburan di kapal pesiar untuk merayakan satu tahun pernikahan mereka dan seterusnya. Permintaan maaf Byung Hak telah membuat hati Kae Hwa mencair dan sekarang dia tersenyum melihat proposal Min Woo.

Jung Ah ditawari pekerjaan di Daejeon. Dia meminta persetujuan Shi Joon. Dia juga berkata kalau mereka perlu waktu tersendiri sekarang. Ketika dia pergi, Jung Ah memberitahu Shi Joon bila dia tidak menjadi istri yang baik selama ini. Tapi pintu tidak ditutup. Shi Joon sadar kalau dia juga bersalah. Dia bahkan bilang jika dia akan mengunjungi Jung Ah tiap akhir pekan.
Min Woo tampil lagi dalam acara musikal itu. Setelah selesai, dia mengecek hp-nya untuk mencari tahu apakah Kae Hwa menelponnya. Ternyata tidak. Dia terlihat sangat kecewa. Kemudian Min Woo sangat kaget saat melihat Kae Hwa menemuinya di teater yang sudah kosong. Min Woo sedang duduk sendiri disana. Kae Hwa terlihat sangat tanang ketimbang terakhir kali mereka bertemu.

Kae Hwa minta maaf atas kata-kata kasarnya pada Min Woo. Dia tidak bermaksud seperti itu. Dia meminta Min Woo untuk mengerti. Kae Hwa juga berterima kasih sebab Min Woo mau memikirkan kehidupan dan masa depan Kae Hwa dengan serius. Min Woo terlihat termenung mendengar perkataan Kae Hwa. Sebelum mengatakan kalimat berikutnya, Kae Hwa diam sejenak. Kemudian dia berkata pada Min Woo: “Jadi aku berpikir untuk menjadi lebih berani sekarang. Berkat kau, aku pikir aku akan melakukannya sekarang!”

Kae Hwa menambahkan jika selama ini dia hanya berpikir untuk mendukung Min Ji. “Tapi jika segalanya
bertambah buruk, tak apa bila bersandar pada orang lain.” Min Woo tersenyum lalu melangkah maju untuk memeluk Kae Hwa dengan lembut. Min Woo berterima kasih atas jawaban itu. Kae Hwa juga berterima kasih sebab Min Woo sudah membuatnya berani lagi.

Min Woo kemudian berterima kasih karena Kae Hwa sudah menjaga dirinya dan Ye Eun selama ini. Dia berjanji kalau mulai sekarang dia akan menjaganya dan mereka pun berciuman…
The end.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Synopsis Drama Korea "My Princess"

Drama korea yang di tayangin di Indosiar ini. seru abis.. disini, tersaji synopsis drama korea My Princess..

Sinopsis My Princess Episode 1 - 2



Pada suatu hari di jaman modern, hiduplah seorang putri yang cantik jelita di sebuah kerajaan di sebelah timur dunia. Putri tersebut berjalan dengan anggun dengan diikuti oleh kedua dayang menuju singgasana. Sebuah perayaan tradisional sedang diadakan di kerajaan tersebut.

Seorang ksatria mengawal keberadaan Putri. Dengan earpiece-nya, ia berkomunikasi dengan rekan lain untuk mengawasi keselamatan Putri.  


Mmmhh… ternyata ini bukan cerita Putri yang seperti kita dengar waktu kecil dulu.

Karena putri tersebut bukanlah putri. Dan ksatria itu bukanlah ksatria.

‘Putri’ tersebut adalah Lee Seol (KIM TAE HEE), seorang gadis kebanyakan yang bekerja menjadi Putri untuk pemotretan dengan turis di lokasi kerajaan yang menjadi tujuan wisata.


Sementara ‘ksatria’ tersebut sebenarnya adalah Park Hae Young (SONG SEUNG HUN), pewaris tunggal kerajaan bisnis Dae Han, sebuah usaha konglomerasi yang menguasai hampir seluruh bisnis di Korea Selatan. Hmmh.. quite charming as a prince, right?

Hae Young adalah diplomat yang sekarang sedang bertugas untuk menemani Putri Stella, Putri dari sebuah kerajaan Eropa, di Korea Selatan. Saat Putri Stella ingin berpose dengan Putri Korea Selatan, ia pun mencari ‘Putri’ di lokasi wisata yang letaknya bersebelahan dengan perayaan tradisional itu.


Hae Young memintanya untuk memakai busana Putrinya selepas jam kerjanya dan berfoto dengan Putri Stella. Walaupun Hae Young telah memasuki ruang ganti tanpa permisi, tapi Lee Seol tergerak hatinya. Karena dengan ia berfoto dengan Putri Kerajaan luar, sama saja dengan ia menyumbangkan tenaga untuk Republik Korea ..

… dan menambah pundi-pundinya sebanyak 100.000 won.
Untuk apa sih ia mengumpulkan uang tersebut?
 
Karena ia walaupun ia bukan Putri sungguhan, ia tetap memiliki Pangeran Tampan.


Dan Pangeran itu adalah Prof. Nam Jung Woo (RYU SEUNG WON), dosen Lee Seol di kampusnya. Sebagai dosen arkeologi, Prof. Nam sangat keren di mata Lee Seol. Ia memimpikan dirinya bertemu dengan Prof. Nam di Mesir, mencari harta karun bersama, dan terkurung di piramida. Alangkah romantisnya…

Itu ukuran romantis dari Lee Seol.

Untuk mewujudkan impiannya, ia akan pergi ke Mesir dengan koper keren yang sudah 2 tahun diincarnya. Dia bahkan sudah menabung selama 2 tahun dari hasil keringatnya sendiri, dengan melakukan pekerjaan sampingannya, menjadi Putri di lokasi wisata kerajaan.


Tapi impiannya memiliki koper itu harus ditunda karena Hae Young hanya memiliki cek 1 juta won, dan Lee Seol tak memiliki kembalian. Yah.. kalau sudah punya kembalian sebesar itu, ia tak perlu menunggu 2 tahun untuk membeli koper.

Jadi Lee Seol sungguh terpana saat ia bertemu dengan Hae Young lagi di Departement Store, sedang memilih cincin yang ia juga sukai (6 juta won = biaya kuliah satu semester!) dan membayarnya dengan kartu kredit. Bagaimana mungkin ada orang yang dengan gampangnya mengeluarkan uang sebesar itu tanpa berpikir dua kali, bahkan menolak voucher yang diberikan oleh toko?


Maka, sebuah ide terlintas di benaknya.

Mencoba merayunya? Mengungkapkan cinta padanya?


Haa.. itu yang terlintas di benak Hae Young. Karena ide Lee Seol sebenarnya sederhana yaitu meminta struk pembeliannya untuk ditukar menjadi voucher. Ia bersedia melakukan sesuatu untuk memuluskan jalan Hae Young yang sedang mengejar seorang wanita.

Bagaimana ia tahu Hae Young sedang suka pada seorang wanita? Lee Seol ahlinya. Saat ia mendengar percakapan Hae Young dan Oh Yoon Ju (PARK YE JIN) yang sedang membereskan museum dan mengundang Hae Young datang ke museum esok hari, ia tahu kalau Hae Young jatuh cinta pada gadis itu. Maka ia bersedia menukar saran dari pakar cinta (yaitu dirinya sendiri) dengan voucher yang dimiliki Hae Young.


Dan percaya tak percaya, saran Lee Seol yang membelikan sarung tangan karet untuk membantu Yoon Ju membereskan museum tepat sasaran. Karena Yoon Ju mengirimkan SMS agar tak perlu datang ke museum untuk membantunya berbenah, karena ia akan pulang cepat.

Ternyata kepulangan Yoon Ju yang dipercepat karena ia akan makan malam dengan teman lamanya, Prof. Nam Jung Woo. Mmmhhh… cinta segi empat?

Jika saat siang hari Lee Seol menjadi Putri, maka malam hari ia adalah gadis korek api yang tak memiliki tempat untuk berteduh. Dia sebenarnya memiliki rumah dan kamar yang nyaman, jika saja kakak tirinya tak mengubah password rumahnya karena sedang tak ingin diganggu.


Blessed in disguise, saat ia mencari tempat bermalam di kampus, ia malah bertemu dengan Prof. Nam yang singgah di kantor sebentar. Mereka pun makan malam bersama walau hanya dengan mie gelas. Prof. Nam pun pulang setelah memberitahu kalau ia menyimpan selimut di dalam lemari kantornya.


Dari buku arkeologi yang ditulis oleh Prof. Nam bersama Yoon Ju, ia tahu kalau Prof Nam menyukai gadis itu. Apalagi wajahnya terpampang sebagai background desktop-nya. 


Bukannya patah hati, Lee Seol pun bertanya secara online, siapakah Yoon Ju itu? Ia mendapat jawaban: Kurator museum Hae Young. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana ia dapat menyingkirkan wanita yang menempel pada pacarnya? 

Hehehe..

Sun Tzu pernah berkata, “Keep your friend closer and your enemy closer.” Maka ia mendatangi museum untuk melihat lebih dekat seperti apakah sih gadis yang bernama Oh Yoon Ju itu? Namun apa yang dikatakan Sun Tzu jika ia melihat kalau musuhnya adalah wanita yang disukai oleh Hae Young juga?


 Walaupun sebenarnya Prof Nam langsung menjaga jarak dengan Yoon Ju setelah tahu benda apa yang dipamerkan oleh Yoon Ju dalam eksibisi Museum Hae Young. Eksibisi yang sedang dilakukan oleh Yoon Ju adalah ambisi mereka berdua sejak jaman kuliah dulu. Mereka bersama-sama mencari jejak surat peninggalan Kaisar terakhir Korea yang hilang. Bahkan mereka menulis buku bersama tentang itu. Dan Prof Nam merasa terkhianati. 


Walaupun secara formal, Yoon Ju tak merebut surat peninggalan itu, tapi secara etika dan moral Yoon Ju seharusnya memberitahunya terlebih dahulu karena ialah yang mengawali penyelidikan ini.


Dan sekarang Yoon Ju malah memamerkan surat tersebut tanpa sepengetahuannya?

Lee Seol yang ingin agar Prof. Nam ‘lepas’ dari pacarnya, mencoba mendekatkan Hae Young dengan Yoon Ju. Terlepas, menurut Hae Young, Yoon Ju sudah paten menjadi jodoh cucu Dae Han grup.

Hae Young ataupun cucu konglomerat Dae Han grup, bukan masalah bagi Lee Seol, asalkan bukan Prof. Nam-nya.


Jadi ia membantu Hae Young dengan membuat Yoon Ju cemburu, dengan memperkenalkan diri sebagai Go Eun Byul, pacar Hae Young (Lee Seol: perhatikan jika alis matanya naik, maka dia jelas cemburu). Hae Young terkesima dengan penilaian si ahli. Maka ia pun menerima ajakan Lee Seol untuk mentraktir Lee Seol.


Namun pertemuan mereka harus terputus karena kakeknya, Park Dong Jae, khusus memintanya pulang karena ada perintah yang harus dilakukan. Yaitu, temukan gadis bernama Lee Seol dan bawa pulang ke rumah.


Hae Young terkejut mendengar perintah Kakek yang aneh. Walaupun aneh, tapi ia tetap pergi ke alamat rumah yang dituju. Ia pun bertemu dengan Lee Dan, saudara tiri Lee Seol, yang menunjukkan rumah ibu mereka yang juga sebuah penginapan. Hae Young pun bergegas ke sana, dan menemukan ..


Go Eun Byul? 


Hae Young marah karena Lee Seol menipunya, memalsukan jati dirinya. Apa lagi yang palsu darinya? Yang pasti bukan wajahnya, Hae Young. 

Lee Seol menjelaskan kalau ia memalsukan namanya karena kalau wanita cemburu, pasti akan mencari informasi tentang dirinya di Internet (sama seperti yang ia lakukan pada Oh Yoon Ju sebelumnya).

Hae Young masih belum bisa mempercayai Lee Seol, memutuskan untuk menginap di sana di kamar Royal Grand Executive Presidential Suite. Nama yang keren untuk sebuah kamar sederhana apalagi bagi Hae Young yang mungkin lebih sering tinggal di kamar yang memang bernama seperti itu.


Hehehe.. Lee Seol memang marketer yang bagus. Barang jelek pun kalau diberi nama keren pasti akan dapat dijual, kok.. 

Ia menyelidiki pemilik penginapan ini, dari foto ibu Lee Seol, yang menurut Hae Young bukan selera Kakeknya. Yah.. tapi apapun bisa terjadi, kan?


Tahu kalau Hae Young orang kaya, Lee Seol mematok semuanya, termasuk air panas yang tidak dinyalakan sampai Hae Young setuju untuk membayarnya. Bahkan makanan yang dijualpun sangat mahal, membuat Hae Young kesal karena Lee Seol sangat perhitungan.


Namun kekesalannya mereda karena Lee Seol menyajikan bioskop di udara terbuka, Roman Holiday-Audrey Hepburn, yang kebetulan juga merupakan artis favorit Hae Young.


Saat itu Hae Young menyelidiki masa lalu Lee Seol yang sama sekali tak diingat oleh Lee Seol, karena dia juga anak angkat. Ia hanya ingat kalau ayahnya berjanji akan menjemputnya nanti. Nanti, ternyata menjadi sangat lama.Tapi Lee Seol percaya ayahnya akan menjemputnya.

Menyadari mungkin perkiraannya benar, Hae Youngpun bertanya bagaimana jika ternyata ia berasal dari keluarga kaya.

“Yang pertama, aku akan ke kantor pajak, mencari tahu berapa kekayaan mereka. Dan kedua akan ke kantor catatan sipil, mencari tahu berapa saudara yang kumiliki untuk berbagi kekayaan itu.” caption
Hae Young hanya berdecak kesal mendengar jawabannya yang Lee Seol banget.

Namun kekesalan malam itu tak sebanding dengan kekesalannya saat Lee Seol meminta Hae Young berpindah kamar karena orang yang bernama Prof. Nam Jung Woo akan datang menginap, dan Lee Seol ingin Prof. Nam tidur tepat di depan kamarnya.


Seperti apa sih, Prof. Nam itu?

Saat Prof. Nam datang dengan rekan sekerjanya, ia diminta menyambut karena Lee Seol ingin merapihkan diri dulu. Walaupun kesal, ia juga ingin melihat pria yang membuatnya terusir dari kamarnya. Maka ia menerima tugas itu. Saat Prof Nam datang, ia menatap Prof. Nam dari ujung rambut ke ujung kaki.


Saat Lee Seol keluar rumah dengan cantik, Hae Young berdecak kesal dan mulai  memahami semuanya. Ia pun bersedia untuk pindah kamar. Namun hal itu tak sesuai dengan keinginan Lee Seol, karena Hae Young memeluknya dan mempersilahkan Prof. Nam untuk tinggal di kamarnya.

“Anda akan tinggal di Royal Grand Executive Presidential Suite, dan kamar di depannya adalah kamar kami berdua. Jadi jika Anda membutuhkan sesuatu, jangan ragu untuk mengetuknya.”
LOL.

Lee Seol marah karena Hae Young mengkudeta usaha PDKT-nya pada pria idamannya. Namun Hae Young pun mengatakan dia hanya ingin memperlakukan sama seperti yang Lee Seol lakukan pada gadis idamannya.  
Lee Seol menjelaskan kalau usahanya ini adalah demi kepentingan mereka berdua, apalagi saat Hae Young tahu kalau Oh Yoon Ju-nya adalah cinta pertamanya Prof. Nam.

Tapi Hae Young tak ada waktu untuk bermain-main karena kakeknya memintanya segera membawa Lee Seol ke rumah. Ia pun ‘menyeret’ Lee Seol pergi dan menjelaskan bahwa ia diminta Kakeknya untuk membawanya pulang kerumah karena ada kemungkinan dia adalah tantenya. 

Lee Seol tak percaya bualan Hae Young. Namun Hae Young tetap bersikeras dan tetap membawanya pergi. Di mobil, Lee Seol bertanya tentang pekerjaan Kakek yang mungkin adalah ayahnya. 

Hae Young memberi petunjuk dengan mengatakan kalau usaha kakeknya adalah membuat ini dan itu (Hae Young memegang setir mobil dan handphone). Dan Lee Seol mengartikan kalau usaha kakeknya adalah usaha aksesoris mobil dan aksesoris handphone.

LOL.

Akhirnya Hae Young harus memberikan petunjuk yang lebih jelas tentang namanya dan menghubungkannya dengan nama museum yang Lee Seol kunjungi kemarin. Lee Seol terperangah mengetahui kalau Hae Young adalah pewaris bisnis Dae Han.


Sesampainya di rumah, Kakek Park sudah menunggunya di depan. Saat ia datang, ia langsung berlutut membuat Lee Seol jengah dan berkata,

“Paduka Putri, dosa yang hamba perbuat sangat besar.”
Bukan Lee Seol saja yang terkejut, tapi juga Hae Young. Di dalam, Lee Seol dijelaskan kalau ia adalah keturunan terakhir, cucu buyut, dari Raja Soon Jong.


Ayah Kakek Park diamanatkan oleh Raja Soon Jong untuk mencari putranya yang diasingkan, dan dengan dana Kerajaan, menyelamatkan Kerajaan agar tidak lenyap. Berpuluh-puluh tahun Kakek Park mencarinya namun hasilnya nihil. Kemudian ia mendirikan Dae Han dengan dana kerajaan, dan setelah menemukannya keturunannya (aka Putri Lee Seol) ia akan mengembalikan dana kerajaan itu.

Lee Seol sulit memahaminya. Karena jika Kakek menemukannya, seharusnya ia juga menemukan ayahnya bukan? Kakek menjawab kalau ayahnya sudah tiada.

Lee Seol tak mempercayainya. Ia segera pergi meninggalkan Kakek, yang segera dikejar oleh Hae Young, yang ingin tahu sebenarnya apa yang sedang terjadi.

“Katanya ayahku sudah meninggal. Katanya aku adalah cucu buyut Raja Soon Jong. Katanya aku adalah Putri. Kakekmu pasti lagi sakit, kan? Ayah berjanji untuk menjemputku. Aku sudah menunggunya sekian lama. Ia tak boleh mati begitu saja. Ia tak boleh meninggalkanku lagi.”
Tak ada yang dapat dilakukan oleh Hae Young untuk meredakan tangis Lee Seol karena ia pun juga masih terkejut dengan kenyataan ini. Ia hanya dapat memeluk Lee Seol.


Hae Young kemudian mengantarkan Lee Seol pulang ke rumahnya di Seoul. Namun seperti biasa, Lee Dan mengunci rumahnya dan tak mengijinkan Lee Seol masuk. Lee Seol pun menjadi gadis korek api lagi.


Namun kali ini ada Hae Young yang mengajak Lee Seol pulang ke rumahnya.

Dan sekarang giliran Hae Young yang menawarkan kamarnya sebagai Royal Grand Executive Presidential Suite dengan harga yang sama pula.

Untuk membangkitkan semangatnya, Hae Young membuat makan malam untuk Lee Seol, yang ternyata selera makannya lebih besar dari yang ia kira. Namun makan malam mereka terganggu karena Hae Young mendapat kunjungan dari Yoon Ju.


Serta merta Hae Young mengungsikan Lee Seol ke kamar dengan segala atributnya, termasuk piring steaknya.

Oke, semua sudah terkendali.

Atau tidak. Karena Lee Seol kekenyangan, perutnya meminta SEGERA untuk membuang sebagian isi perutnya. Lee Seol segera mengirimkan SMS untuk menyampaikan pesan perutnya pada Hae Young dan menambahkan kalau tak segera dilakukan maka salah satu koper di kamarnya akan menjadi korban.

Hae Young pun mencari berbagai alasan untuk menyingkirkan Yoon Ju. Walaupun Yoon Ju merasa sedikit aneh dengan kelakuan Hae Young, ia pun pamit untuk pulang. Hae Young membukakan pintu untuknya, namun ia tak segera keluar karena menemukan sepatu wanita di depan.

Hae Young berusaha membuat alasan mengapa ada sepatu wanita di dalam rumahnya, tak sadar kalau pintu tertutup kembali.


Lee Seol yang sudah tak kuat menahan langsung keluar dari kamar dan masuk ke kamar mandi.
  
Komentar :

Gadis korek api adalah memang seorang Putri dan Pangeran adalah memang seorang ksatria. Dan fairytale ini memang menjadi cerita Putri yang endingnya adalah happily ever after.

Untuk yang sudah menonton dan mengikuti sinopsis My Princess sebelumnya, flashing our memory back to My Princess is a delightful thing.


Tapi, nontonnya apalagi beberapa episode terakhir, pas sudah buka puasa, ya.. 

Hehehe...