Selasa, 31 Januari 2012

di ujung hati..

Entah mengapa perasaan ini terus saja menghantui aku...
rasa yang semakin hari semakin menjadi-jadi...
CINTAKU... tak bisa aku mendiskripsikannya, makna itu begitu dalam,. Saat aku telah menemukan satu cinta dalam hatiku yang sesungguhnya, kini.. berubah seketika saat semua terasa menjauh.
31 januari 2012 tepat satu bulan cintaku pergi tanpa kabar sedikitpun. bagaimana bisa ia pergi begitu saja tanpa ada berita..
sakit.. hanya kata itu yang bisa terlontar dari mulutku, dan hanya bisa aku rasakan untuk sekarang ini...
RINDU?? apakah ia pernah merindu?? ataukah hanya aku yang merindu??
bodoh.. kataku dalam hati, mengapa aku bisa seceroboh ini memilih ia?? megapa aku tak berfikir bahwa ia akan menjadi yang terbaik buat aku....?
*21 November 2011*
did you remember that???
sangat berbangga jika ia mengingat itu,
sekarang... aku tak tau apa yang ia pikirkan saat ini, apa terlalu sibuk dengan aktivitasnya atau ada CINTA yang lain? walaupun ada cinta yang lain mengapa aku masih merindukannya??? _BODOH_
tepat tanggal 24 Desember 2011 ia mengungkapkan hal yang membuat aku bahagia, aku mengira itu benar adanya.. namun sekarang???
aku hanya bisa tersenyum diantara RINDU, SENYUM dan AIR MATA :)

Supervisi Pendidikan

  1. Pengertian Supervisi
Konsep supervisi modern dirumuskan oleh Kimball Wiles (1967) sebagai berikut : “Supervision is assistance in the devolepment of a better teaching learning situation”. Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik. Rumusan ini mengisyaratkan bahwa layanan supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar mengajar (goal, material, technique, method, teacher, student, an envirovment). Situasi belajar inilah yang seharusnya diperbaiki dan ditingkatkan melalui layanan kegiatan supervisi. Dengan demikian layanan supervisi tersebut mencakup seluruh aspek dari penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Konsep supervisi tidak bisa disamakan dengan inspeksi, inspeksi lebih menekankan kepada kekuasaan dan bersifat otoriter, sedangkan supervisi lebih menekankan kepada persahabatan yang dilandasi oleh pemberian pelayanan dan kerjasama yang lebih baik diantara guru-guru, karena bersifat demokratis. Istilah supervisi pendidikan dapat dijelaskan baik menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi), maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu ( semantik).1)      EtimologiIstilah supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris “ Supervision” artinya pengawasan di bidang pendidikan. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.2)      MorfologisSupervisi dapat dijelaskan menurut bentuk perkataannya. Supervisi terdiri dari dua kata
Super berarti atas, lebih. Visi berarti lihat, tilik, awasi. Seorang supervisor memang mempunyai posisi diatas atau mempunyai kedudukan yang lebih dari orang yang disupervisinya.
3)      Semantik
Pada hakekatnya isi yang terandung dalam definisi yang rumusanya tentang sesuatu tergantung dari orang yang mendefinisikan. Wiles secara singkat telah merumuskan bahwa supervisi sebagai bantuan pengembangan situasi mengajar belajar agar lebih baik. Adam dan Dickey merumuskan supervisi sebagai pelayanan khususnya menyangkut perbaikan proses belajar mengajar. Sedangkan Depdiknas (1994) merumuskan supervisi sebagai berikut : “ Pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik “. Dengan demikian, supervisi ditujukan kepada penciptaan atau pengembangan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Untuk itu ada dua hal (aspek) yang perlu diperhatikan :
a.       Pelaksanaan kegiatan belajar mengajarb.      Hal-hal yang menunjang kegiatan belajar mengajarKarena aspek utama adalah guru, maka layanan dan aktivitas kesupervisian harus lebih diarahkan kepada upaya memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Untuk itu guru harus memiliki yakni : 1) kemampuan personal, 2) kemampuan profesional 3) kemampuan sosial (Depdiknas, 1982). Atas dasar uraian diatas, maka pengertian supervisi dapat dirumuskan sebagai berikut “ serangkaian usaha pemberian bantuan kepada guru dalam bentuk layanan profesional yang diberikan oleh supervisor ( Pengawas sekolah, kepala sekolah, dan pembina lainnya) guna meningkatkan mutu proses dan hasil belajar mengajar. Karena supervisi atau pembinaan guru tersebut lebih menekankan pada pembinaan guru tersebut pula “Pembinaan profesional guru“ yakni pembinaan yang lebih diarahkan pada upaya memperbaiki dan meningkatkan kemampuan profesional guru.Supervisi dapat kita artikan sebagai pembinaan. Sedangkan sasaran pembinaan tersebut bisa untuk kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha. Namun yang menjadi sasaran supervisi diartikan pula pembinaan guru.
  1. Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Guru dengan Supervisi
Di abad sekarang ini,  yaitu era globalisasi dimana semuanya serba digital, akses informasi sangat cepat dan persaingan hidup semakin ketat, semua bangsa berusaha untuk meningkatkan sumber daya manusia. Hanya manusia yang mempunyai sumber daya unggul dapat bersaing dan mempertahankan diri dari dampak persaingan global yang ketat. Termasuk sumber daya pendidikan. Yang termasuk dalam sumber daya pendidikan yaitu ketenagaan, dana dan sarana dan prasarana.[3]Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional dan eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek "guru" dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang professional. Ada dua metafora untuk menggambarkan pentingnya pengembangan sumber daya guru. Pertama, jabatan guru diumpamakan dengan sumber air. Sumber air itu harus terus menerus bertambah, agar sungai itu dapat mengalirkan air terus-menerus. Bila tidak, maka sumber air itu akan kering. Demikianlah bila seorang guru tidak pernah membaca informasi yang baru, tidak menambah ilmu pengetahuan tentang apa yang diajarkan, maka ia tidak mungkin memberi ilmu dan pengetahuan dengan cara yang lebih menyegarkan kepada peserta didik.Kedua, jabatan guru diumpamakan dengan sebatang pohon buah-buahan. Pohon itu tidak akan berbuah lebat, bila akar induk pohon tidak menyerap zat-zat makanan yang berguna bagi pertumbuhan pohon itu. Begitu juga dengan jabatan guru yang perlu bertumbuh dan berkembang. Baik itu pertumbuhan pribadi guru maupun pertumbuhan profesi guru. Setiap guru perlu menyadari bahwa pertumbuhan dan pengembangan profesi merupakan suatu keharusan untuk menghasilkan output pendidikan berkualitas. Itulah sebabnya guru perlu belajar terus menerus, membaca informasi terbaru dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam pembelajaran agar suasana belajar mengajar menggairahkan dan menyenangkan baik bagi guru apalagi bagi peserta didik.Peningkatan sumber daya guru bisa dilaksanakan dengan bantuan supervisor, yaitu orang ataupun instansi yang melaksanakan kegiatan supervisi terhadap guru. Perlunya bantuan supervisi terhadap guru berakar mendalam dalam kehidupan masyarakat. Swearingen mengungkapkan latar belakang perlunya supervisi berakar mendalam dalam kebutuhan masyarakat dengan latar belakang sebagai berikut :1.      Latar Belakang KulturalPendidikan berakar dari budaya arif lokal setempat. Sejak dini pengalaman belajar dan kegiatan belajar-mengajar harus daingkat dari isi kebudayaan yang hidup di masyarakat itu. Sekolah bertugas untuk mengkoordinasi semua usaha dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang dicita-citakan.2.      Latar Belakang FilosofisSuatu system pendidikan yang berhasil guna dan berdaya guna bila ia berakar mendalam pada nilai-nilai filosofis pandangan hidup suatu bangsa. 3.      Latar Belakang PsikologisSecara psikologis supervisi itu berakar mendalam pada pengalaman manusia. Tugas supervisi ialah menciptakan suasana sekolah yang penuh kehangatan sehingga setiap orang dapat menjadi dirinya sendiri. 4.      Latar Belakang SosialSeorang supervisor dalam melakukan tanggung jawabnya harus mampu mengembangkan potensi kreativitas dari orang yang dibina melalui cara mengikutsertakan orang lain untuk berpartisipasi bersama. Supervisi harus bersumber pada kondisi masyarakat.5.      Latar Belakang SosiologisSecara sosiologis perubahan masyarakat punya dampak terhadap tata nilai. Supervisor bertugas menukar ide dan pengalaman tentang mensikapi perubahan tata nilai dalam masyarakat secara arif dan bijaksana.6.      Latar Belakang Pertumbuhan Jabatan Supervisi bertugas memelihara, merawat dan menstimulasi pertumbuhan jabatan guru. Diharapkan guru menjadi semakin professional dalam mengemban amanat jabatannya dan dapat meningkatkan posisi tawar guru di masyarakat dan pemerintah, bahwa guru punya peranan utama dalam pembentukan harkat dan martabat manusia. Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan supervisi di lingkungan pendidikan dasar adalah bagaimana cara mengubah pola pikir yang bersifat otokrat dan korektif menjadi sikap yang konstruktif dan kreatif, yaitu sikap yang menciptakan situasi dan relasi di mana guru-guru merasa aman dan diterima sebagai subjek yang dapat berkembang sendiri. Untuk itu, supervisi harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang objektif (Sahertian, 2000:20).Supandi (1986:252), menyatakan bahwa ada dua hal yang mendasari pentingnya supervisi dalam proses pendidikan.1.      Perkembangan kurikulum merupakan gejala kemajuan pendidikan. Perkembangan tersebut sering menimbulkan perubahan struktur maupun fungsi kurikulum. Pelaksanaan kurikulum tersebut memerlukan penyesuaian yang terus-menerus dengan keadaan nyata di lapangan. Hal ini berarti bahwa guru-guru senantiasa harus berusaha mengembangkan kreativitasnya agar daya upaya pendidikan berdasarkan kurikulum dapat terlaksana secara baik. Namun demikian, upaya tersebut tidak selamanya berjalan mulus. Banyak hal sering menghambat, yaitu tidak lengkapnya informasi yang diterima, keadaan sekolah yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum, masyarakat yang tidak mau membantu, keterampilan menerapkan metode yang masih harus ditingkatkan dan bahkan proses memecahkan masalah belum terkuasai. Dengan demikian, guru dan Kepala Sekolah yang melaksanakan kebijakan pendidikan di tingkat paling mendasar memerlukan bantuan-bantuan khusus dalam memenuhi tuntutan pengembangan pendidikan, khususnya pengembangan kurikulum.2.      Pengembangan personel, pegawai atau karyawan senantiasa merupakan upaya yang terus-menerus dalam suatu organisasi. Pengembangan personal dapat dilaksanakan secara formal dan informal. Pengembangan formal menjadi tanggung jawab lembaga yang bersangkutan melalui penataran, tugas belajar, loka karya dan sejenisnya. Sedangkan pengembangan informal merupakan tanggung jawab pegawai sendiri dan dilaksanakan secara mandiri atau bersama dengan rekan kerjanya, melalui berbagai kegiatan seperti kegiatan ilmiah, percobaan suatu metode mengajar, dan lain sebagainya.Kegiatan supervisi pengajaran merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan dalam penyelenggaraan pendidikan. Pelaksanaan kegiatan supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam memberikan pembinaan kepada guru. Hal tersebut karena proses belajar-mengajar yang dilaksakan guru merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena kegiatan supervisi dipandang perlu untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran.Secara umum ada 2 (dua) kegiatan yang termasuk dalam kategori supevisi pengajaran, yakni: 1.      Supervsi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah kepada guru-guru. Secara rutin dan terjadwal Kepala Sekolah melaksanakan kegiatan supervisi kepada guru-guru dengan harapan agar guru mampu memperbaiki proses pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam prosesnya, kepala sekolah memantau secara langsung ketika guru sedang mengajar. Guru mendesain kegiatan pembelajaran dalam bentuk rencana pembelajaran kemudian kepala sekolah mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru. Saat kegiatan supervisi berlangsung, kepala sekolah menggunakan leembar observasi yang sudah dibakukan, yakni Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). APKG terdiri atas APKG 1 (untuk menilai Rencana Pembelajaran yang dibuat guru) dan APKG 2 (untuk menilai pelaksanaan proses pembelajaran) yang dilakukan guru.2.      Supervisi yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah kepada Kepala Sekolah dan guru-guru untuk meningkatkan kinerja. Kegiatan supervisi ini dilakukan oleh Pengawas Sekolah yang bertugas di suatu Gugus Sekolah. Gugus Sekolah adalah gabungan dari beberapa sekolah terdekat, biasanya terdiri atas 5-8 Sekolah Dasar. Hal-hal yang diamati pengawas sekolah ketika melakukan kegiatan supervisi untuk memantau kinerja kepala sekolah, di antaranya administrasi sekolah, meliputi:a.       Bidang Akademik, mencakup kegiatan:1)      menyusun program tahunan dan semester,2)      mengatur jadwal pelajaran,3)      mengatur pelaksanaan penyusunan model satuan pembelajaran,4)      menentukan norma kenaikan kelas,5)      menentukan norma penilaian,6)      mengatur pelaksanaan evaluasi belajar,7)      meningkatkan perbaikan mengajar, 8)      mengatur kegiatan kelas apabila guru tidak hadir, dan9)      mengatur disiplin dan tata tertib kelas.b.      Bidang Kesiswaan, mencakup kegiatan:1)      mengatur pelaksanaan penerimaan siswa baru berdasarkan peraturan penerimaan siswa baru,2)      mengelola layanan bimbingan dan konseling,3)      mencatat kehadiran dan ketidakhadiran siswa, dan 4)      mengatur dan mengelola kegiatan ekstrakurikuler.c.       Bidang Personalia, mencakup kegiatan:1)      mengatur pembagian tugas guru,2)      mengajukan kenaikan pangkat, gaji, dan mutasi guru,3)      mengatur program kesejahteraan guru, 4)      mencatat kehadiran dan ketidakhadiran guru, dan5)      mencatat masalah atau keluhan-keluhan guru.d.      Bidang Keuangan, mencakup kegiatan: 1)      menyiapkan rencana anggaran dan belanja sekolah,2)      mencari sumber dana untuk kegiatan sekolah,3)      mengalokasikan dana untuk kegiatan sekolah, dan 4)      mempertanggungjawabkan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku.e.       Bidang Sarana dan Prasarana, mencakup kegiatan: 1)      penyediaan dan seleksi buku pegangan guru, 2)      layanan perpustakaan dan laboratorium, 3)      penggunaan alat peraga, 4)      kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah, 5)      keindahan dan kebersihan kelas, dan 6)      perbaikan kelengkapan kelas.f.        Bidang Hubungan Masyarakat, mencakup kegiatan:1)      kerjasama sekolah dengan orangtua siswa, 2)      kerjasama sekolah dengan Komite Sekolah, 3)      kerjasama sekolah dengan lembaga-lembaga terkait, dan 4)      kerjasama sekolah dengan masyarakat sekitar (Depdiknas 1997).Sedangkan ketika mensupervisi guru, hal-hal yang dipantau pengawas juga terkait dengan administrasi pembelajaran yang harus dikerjakan guru, diantaranya :a.       Penggunaan program semester b.      Penggunaan rencana pembelajaran c.       Penyusunan rencana harian d.      Program dan pelaksanaan evaluasi e.       Kumpulan soal f.        Buku pekerjaan siswa g.       Buku daftar nilai h.       Buku analisis hasil evaluasii.         Buku program perbaikan dan pengayaan j.        Buku program Bimbingan dan Konselingk.      Buku pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

My Memory of Senior High School


Tak terasa tiga tahun sudah kita bersama..
Canda, Tawa, Senang, Sedih, kita lalui bersama..
Teringat saat dihukum di depan bendera selesai upacara, hahhh… kejadian yg lucu hahahaiii,, kita dihukum sama-sama hormat di depan bendera sampai jam pelajaran ke dua usai hhee.. sungguh pengalaman yang memalukan.. sungguh malu dilihat didepan para awak sekolah yang lainnya.Tapi, itu akan menjadi knangan kita yang tak pernah terlupa J
Hmm.. teringat pula saat saat jam kosong berlangsung, semua pada berhamburan keluar kelas menuju markas besar mereka yaitu “Kantin Sekolah” hahaiii… Disana mereka gag pada makan, tapi pada ngrumpi, ngomongin yang gag jelas sana sini J
Yahh,, semua itu akan menjadi kenangan kita nanti… tak kan terdengar lagi cerita telat masuk sekolah, ngerjain peer yang seambrekk !, dimarahin guru, disetrap, ngrasain hukuman, bangku sekolah dan masa-masa cinta di sma hehhe…J
Semua itu akan terkenang dihati kita teman-temanku.. hhmmmm tak terasa juga,, hampir satu tahun kita telah melanjutkan hidup kita masing-masing, ada yang kuliah, kerja, sampe buka tarup (nikah) hoohoo... semua itu adalah pilihan kita semua,, apapun yang kita lakukan itu akan menjadi yang terbaik bagi kita sahabat-sahabatku... J
Jangan sampai nanti kalian lupa akan kenangan-kenangan di masa-masa bangku sekolah^^
Walaupun nanti kita masing-masing telah sukses di masa mendatang, aku harap kalian semua ga akan lupa sama sahabat-sahabat yang telah membantu kita saat menjadi “putih abu-abu” J
Sahabat-sahabatku yang tersayang, lupakanlah semua perih, luka yang pernah terjadi di masa lalu, anggap saja semua itu pelajaran bagi kita dalam masa pendewasaan kita hehehe^^
Sahabat-sahabatku semuaaaaaaa... kita selamanya akan jadi sahabat baik yah J
Semuaa kenangan kita akan terukir indah di bangku SMA, *haddu akku jadi rinduu L hikss..
Bagaimanapun juga masa putih abu-abu adalah masa yang paling indah J
Bangku sekolah yang telah mengantarkan kita kesuksessan masa depan!
Sahabatku, dimanapun kalian berada saat ini, aku harap kita semua bisa menjadi orang yang sukses,.. J
Menjadi orang yang bisa diandalkan bagi agama, bangsa, dan orang tua amiiiiinnnnnn^^
Semangaaaddddd buat kauandd-kauaanndddkkkuuuu.. J

#janngan lupaa yahh adain reuni heheheheh :p
Biar kita selalu saling silaturahmi J
Salam sayangkkkuuuuu....^^


Malang, 14 Jan. 12
ditulis pukul 20:32 WIB

Selasa, 24 Januari 2012

Boneka Danbo

DANBO adalah kependekan dari Danboard, dibuat dari kertas karton board. Boneka ini adalah kreasi dari Azuma Kiyohiko seorang komikus serial manga Yotsuba. Bentuk boneka ini sangat unik, yaitu action figure dengan penampilan seperti manusia dengan ukuran mini 7 cm dan 13 cm. Siapa pun pasti akan merasa gemas ketika melihat si Danbo ini. Bagaimana tiak DANBO dapat digerakkan secara manual dan dibentuk dengan berbagai macam gaya unik. Perusahaan yang membuatnya menggunakan teknologi tinggi disetiap persendiaan boneka ini sehingga membuatnya mampu bergerak lues. Ekspresi dari si kardus imut ini menjadi daya tarik utama . Danbo sendiri di jepang dijual dengan harga mulai dari 5000 yen atau sekitar Rp. 500.000 rupiah per bijinya. Dalam serial manganya danbo mungil ini dapat bergerak ketika ada koin yang dimasukan kedalam mulutnya. Anda tertarik memilikinya? Saat ini boneka kardus ini bisa dipesan Online di Amazon.jp. Dasar Danbo, bikin gemes aja. Berikut Pic Danbo diambil dalam berbagai pose yang menggemaskan.














3. Minna, danbo tasukete kudasaine, coin wo kudasaine..kawaii
















4. Nani mitanda? Kakkoi otoko mita koto ga nai deshou?

















5. Watashi no namae wa danbo sama de arimasu, Danbo-sama de yonde kudasai. yoroshiku onegai shimasu..