Aku berdiri disini disebuah setapak jalan yang gelap
Pandanganku tertuju pada dua
orang dikejauhan sana dengan senyuman
yang tak asing dimataku.
Dua orang yang sangat aku hargai, Dua
orang yang sangat aku hormati, Aku cintai,dan aku sayangi..
Ya,, mereka adalah ayah dan ibuku. .
.
Dengan disertai senyuman, aku
berjalan menghampiri mereka
Seiring dengan langkah, terlintas di
benakku, atas apa yang telah mereka lakukan terhadapku dan hidupku selama ini.
. .
Ibu, yang telah mengandung aku selama
Sembilan bulan, Ibu yang telah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku
dapat hadir di dunia ini.
Ibu juga yang telah merawatku dengan
penuh kelembutan dan kasih sayang…
Ayah yang telah mendidikku,,
Ayah yang rela bekerja banting tulang
ikhlas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat menikmati hidup detik demi
detik, hari demi hari, bahkan tahun demi tahun.
Apa yang dapat aku lakukan untuk
membalas mereka??
Sering aku tutup kuping tak
mendengarkan nasehat mereka
Sering pula aku berbohong kepada
mereka demi kepuasanku
Sering aku melawan jika mereka marah
karena kenakalanku
Sering juga aku banting pintu
dihadapan mereka saat semua inginku tak terpenuhi,
Dan bahkan sering aku mengeluarkan
kata-kata kasar yang tak pantas mereka dengar dari bibirku..
“Dasar cerewet! Kuno! Kolot!”
Tapi, apakah mereka memendam rasa
dendam terhadapku??
TIDAK .. !!
TIDAK SAMA SEKALI ..!
Mereka dapat tulus memaafkan semua
kesalahan-kesalahanku dan kekhilafanku..
Mereka tetap menyayangiku dalam
setiap hembusan nafas mereka
Bahkan mereka tetap menyebut namaku
dalam setiap doa-doa mereka, hingga aku dapat menjadi seperti ini,
Ya Tuhan.. betapa durhakanya aku
Tak sadarkah aku bahwa mereka adalah
orang yang sangat berati dalam hidupku?
Langkah-langkahku berhenti dihadapan
mereka, dan kupandangi ayah dan ibuku, inchi demi inchi..
Badan yang dulu tegap, kekar, kini
mulai membungkuk
Rambut yang dulu hitam kini mulai
memutih,
Kulit mereka yang dulu kencang kini
mulai berkeriput,
Ku tatap mata mereka yang
berbinar-binar dan mulai meneteskan air mata bahagia, air mata haru, air mata
bangga melihatku berdiri disini..
Ku cium tangan mereka, kucium tangan
mereka, lalu ku berkata
Ayah, ibu, yang aku berikan hari ini
tidak akan cukup membalas apa yang telah engkau berikan kepadaku selama ini,,
Terima kasih ayah, ibu, …
Aku sayang ayah, ibu sampai akhir
hayatku. . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar