Senin, 05 Desember 2011

SAAT KAU PERGI

Cerita ini dimulai saat aku dan Reno bertemu dalam sebuah acara seminar di salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di malang. Diandra adalah namaku, seorang aktivis mahasiswa dari perguruan tinggi swasta di malang. Aku bertemu Reno dengan ketidak sengajaan, aku peserta seminar sedangkan ia adalah panitia seminar itu. Tak lama setelah aku masuk dalam ruang seminar itu, Reno pun duduk disampingku. “Hai...” , ujar Reno padaku. “Jua..”, sahut aku. Tak lam berselang itu kami pun becengkerama dengan akrab walau kami baru kenal hari ini.
          Selang beberapa hari aku dan Reno bertemu lagi dalam suatu acara yaitu pensi kampus. “Hai..” ujar Reno saat bertemu denganku, “hai juga... wah kita bertmu lagi”, sahut aku dengan akrabnya. Akhirya aku dan Reno nonton pensi itu berdua dngan asyiknya. Setelah acara pensi tersebut usai, Reno menawarkan diri untuk mengantarku pulang, dengan jawaban yang malu-malu aku pun mengiyakan tawaran si Reno.  Sesampainya akku di d depan rumah.
“Terima kasih ya aku uda diantar sampai rumah..” ujar ku pada Reno
“iya sama-sama, jangan sungkan-sungkan kalau bertemu sama aku...” ujar Reno padaku
Hanya senyum manis yang aku lontarkan saat itu. Berhubung hari juga sudah larut, Reno pun pamit unuk segera bergegas pulang.
Keesokan harinya Reno mengajakku untuk jalan-jalan, kebetulan waktu itu adalah sabtu malam minggu.
“Hi diandra, gimana jadi kan nanti malam ?”, ujar Reno saat menelponku
“iya, jadi jemput aku di depan rumah ya....”, jawabku waktu itu.
Malam itu pun tiba, tepat pukul 7 malam ia sudah sampai di depan rumahku. Suara bel motornya memanggilku, segeralah aku keluar untuk menemuinya. Sesampainya aku di depan, sungguh senangnya hatiku saat itu, dia menatapku dengan penuh rasa. Kemudian aku pun berangkat sama Reno dan menuju suatu taman malam yang indah. Sesampainya disana
“diandra kamu suka?” ujar Reno padaku
“iya aku suka Ren....” sahut aku
“disini, di tempat ini aku biasa menghabiskan waktu, saat sedih maupun jika ada masalah aku biasa disini, karna disini aku bisa merasa nyaman, tenang, tanpa gangguan apapun...” ujar Reno
“kamu biasa disini ?.. tiap malam begini ?” tanyaku
“iya diandra, disini tempatku berbagi suka, duka dan gembira, coba aja kamu ungkapin keluh kesahmu disini, pasti kamu merasa tenang disini...” sahut Reno
“apakah kamu selalu sendiri di tmpat seindah ini Ren..” tanyaku pada Reno
“iya, sama siapa lagi?? Baru ditemani sama kamu aku di tempat ini..” ujar Reno padaku.
“lalu, sejak kapan kamu menemukan tempat seindah ini Ren.. ?” tanyaku
“Semenjak aku sering mempunyai masalah di rumah, aku selalu lari dan bersembunyi disini, makasi ya ndra, uda nemenin aku disini...”
“Iya Ren, sama-sama.. makasi juga uda ngasih tau aku tempat indah ini padaku” sahut ku pada Reno.
          Tak terasa waktu pun uda larut malam, aku dan Reno pun bergegas kembali pulang. Sesampainya aku dirumah, masih terfikirkan di benakku akan kata-kata Reno tadi. Ada apakah yang terjadi pada Reno, sepertinya dia sedang dilanda masalah besar, sampai-sampai ia lari dari masalah itu. Pertanyaan-pertanyaan itu selalu muncul sampai aku terlelap tidur.
          Keesokan harinya. . .. . . . .
Pagi ini tak kusangka Reno udah muncul di depan rumahku. Dengan hati berdegup kencang, tak seperti biasanya, aku kelihatan lebih bahagia.
“Apakah aku mulai jatuh cinta ???” tanyaku dalam hati.
Walau aku dan Reno berbeda kampus dia menyempatkan diri untuk menjemputku tanpa aku menginginkannya.
“Pagi,, maaf ya aku jemput kamu ga bilang dulu..” Ucap Reno sambil tersenyum.
“Iya ren, tak apa.. aku makasih banget ya...” ucapku dengan nada gembira
Walau kita berbeda kampus, tapi rasanya dekat banget sama Reno, tiap dia istirahat ataupun waktu senggang, dia selalu sms in aku, aku selalu gembira saat Reno sms aku, padahal Reno belum mengungkapkan perasaan itu padaku, aku juga berharap dia akan jadi milikku J
Tak kusangka, hari yang aku nanti pun tiba, Reno mengungkapkan perasaanya paddaku, padahal aku dan Reno baru saling mengenal dua mingguan saja. Entah apa yang kurasakan saat itu, aku tak bisa mengatakan apa-apa pada saat itu. Bingung, dan seneng perasaanku saat itu.
“Kamu ga salah bilang seperti itu sama aku?” ujar ku pada Reno
“Engga ndra, aku bener-bener suka sama kamu. Baru kali ini aku ngrasain beda sama kamu, kamu bisa care, bisa terbuka sama aku.”  sahut Reno padaku.
“Aku ga tau mau bilang apa sama kamu, aku masih bingung sama perasaanku sendiri gimana sama kamu, aku belum bisa ngasih jawaban ke kamu untuk sekarang ini.” Ujar ku pada Reno.
“Iya ndra gak pa kok, aku juga tau, ini kayaknya terlalu singkat buat kamu. Aku ga mau membuang waktu dan kesempatan yang ada sebelum semua terlambat dan berakhir.” Ucap Reno.
“Sebelum semua terlambat ?? maksud kamu apa Ren ?” Tanyaku pada Reno.
“Ya sebelum aku kehilangan semuanya.” Sahut Reno padaku.
Semua membuat aku bingung, entah apa yang dimaksud Reno pada saat itu. Aku terus saja bergumam dalam hati, apa yang dimaksud Reno pada saat itu.
Keesokan harinya.....
Ku ambil Hpeku dan menelpon Reno,
“Hi Ren, lagi sibuk gak hari ini?” Ujar aku
“Iya ndra, enggak kok, enggak sibuk, ada apa ya ? tumben kamu nelpon aku ? ada apa ni ?”. Sahut Reno
“Iya ni Ren, aku ingin nanti sore ketemu ya? Ada sesuatu yang aku ingin omongin sama kamu.” Jawabku
“Iya, ya ndra, omongin aja disini, “ Sahut Reno
“Ndak bisa disini Ren, soalnya banyak hal yang aku ingin omongin sama kamu”.
Disisi lain, Reno sedang chek-up di salah satu Rumah Sakit di Malang. Disitu Reno bingung mau bertemu sama Diandra.
“Iya sudah mau ketemu dimana ndra ?” Ucap Reno
“Kita bertemu di tempat kemarin ya ? tempat kesukaan kamu”
“Iya jam 7 malam aja yah ndra?” Sahut Reno
“iya, makasi ya Ren....”
“sama-sama ndra..”
Tak lama setelah Reno mengakhiri telponya, ia bergegas menuju Rumah Sakit untuk menjalani Chek-up.
Sesampainya ia di Rumah Sakit, ia langsung menjalani medical chek-upnya. Tak berselang lama hasil check –upna pun keluar, ternyata hasilnya tak sebaik apa yang diharapkan. Penyakit yang diderita Reno kanker otak sudah stadium akhir,  ia hanya bisa menunggu waktu atas penyakit yang dideritanya.
Malam harinya.....
“Hai Ren....” sapa ku pada Reno
“Hai juga,,, maaf kamu uda nunggu lama.”

BERSAMBUNG PART 2
siLahkan nunggu part 2 yah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar